Peninjauan DAM Bulok: Harapan Warga Tanggamus Bangkit Setelah Tertunda Sejak 2000, Relawan dan PSDA Lampung Dorong Realisasi 2026 untuk Irigasi dan Ketahanan Pangan.

Admin RedMOL
0

Tim Pengelola Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Lampung, Bersama Ketua PAC. Gerindra Kecamatan Bulog dan Ketua Relawan Jalan Lurus

Tanggamus, RedMOL.id — Harapan masyarakat Kecamatan Bulok, Kabupaten Tanggamus, terhadap pembangunan bendungan (DAM) yang telah tertunda puluhan tahun kembali menemukan titik terang. Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Partai Gerindra Kecamatan Bulok, Jeni Mulyadi, bersama Ketua Relawan Jalan Lurus Kanda Amir Rahayu, turun langsung meninjau lokasi rencana pembangunan DAM yang selama ini menjadi kebutuhan mendesak warga Bulok dan wilayah sekitarnya.

Peninjauan lapangan tersebut tidak bersifat simbolik. Kegiatan ini melibatkan Tim Pengelola Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Lampung sebagai unsur teknis yang memiliki kewenangan strategis dalam perencanaan dan pengelolaan infrastruktur sumber daya air. Kehadiran tim PSDA memperkuat sinyal bahwa rencana pembangunan DAM Bulok kembali masuk dalam agenda serius pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait.

Berdasarkan keterangan warga dan hasil penelusuran di lapangan, rencana pembangunan DAM di Kecamatan Bulok telah bergulir sejak tahun 2000. Namun hingga lebih dari dua dekade berlalu, proyek tersebut belum juga terealisasi secara fisik. Akibatnya, masyarakat masih bergantung pada kondisi alam yang tidak menentu, terutama dalam menghadapi persoalan ketersediaan air untuk irigasi pertanian dan kebutuhan sehari-hari.

Kondisi tersebut berdampak langsung pada produktivitas pertanian dan ketahanan pangan lokal. Pada musim kemarau, petani kerap kesulitan air, sementara pada musim hujan aliran air tidak terkelola secara optimal. DAM Bulok diproyeksikan menjadi solusi jangka panjang untuk pengaturan irigasi, pengendalian air, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Saat dikonfirmasi di lokasi peninjauan, Ketua Relawan Jalan Lurus Kanda Amir Rahayu menyampaikan harapan besar masyarakat agar penantian panjang ini segera berakhir.
“Semoga di tahun 2026 dapat terealisasi, karena ini adalah kebutuhan masyarakat terutama irigasi pertanian dan kebutuhan lainnya,” ujarnya singkat namun tegas.

Pernyataan tersebut mencerminkan optimisme sekaligus penegasan aspirasi warga Bulok yang menunggu realisasi nyata, bukan sekadar rencana di atas kertas. Kini, perhatian publik tertuju pada komitmen pemerintah dan pihak terkait untuk memastikan pembangunan DAM yang tertunda sejak tahun 2000 benar-benar terwujud, demi menjawab kebutuhan dasar dan masa depan masyarakat Kecamatan Bulok dan sekitarnya.

Redaksi/*

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)